RAGAM LOMBOK - Kepala DP3AKB Kabupaten Lombok Timur H. Ahmat Mengkonfirmasi, Penurunan angka stunting dari 2022 ke 2023 hanya sebesar 0,1%, dari 21,7% menjadi 21,6%. Hasil ini menunjukkan  belum sepenuhnya memberikan pembinaan dan pendampingan yang optimal kepada keluarga yang terdampak. Oleh karena itu, Kementerian Kependudukan, melalui Menteri saat ini, berusaha untuk mengubah pendekatan pendampingan yang sebelumnya tidak berkesinambungan menjadi lebih terstruktur dan berkelanjutan.

Kedepan pendampingan bakal lebih intensif, dan pendampingan itu tidak hanya dilakukan sekali, tetapi berlangsung selama dua tahun untuk memberikan intervensi yang maksimal. Terdapat dua jenis intervensi yang diterapkan, yaitu intervensi nutrisi dan intervensi non-nutrisi.

"Pemberian bantuan ini menggunakan dana yang diperkirakan mencukupi kebutuhan gizi sebesar Rp 15.000 per hari", ujarnya.

Lanjut dikatakannya, diharapkan dengan bantuan ini, anak-anak yang menerima intervensi nutrisi dapat tumbuh dengan baik dalam jangka waktu dua tahun. Namun, pelaksanaannya tidak harus selama dua tahun penuh, melainkan sesuai dengan satuan waktu yang diperlukan.

"Kami sebagai pemerintah, bersama dengan tim pendamping keluarga, termasuk teman-teman TKW di lapangan, berkomitmen untuk memastikan keberlanjutan pendampingan tersebut", jelasnya.

Ahmat dalam kesempatan itu juga mengatakan, Jika orang tua asuh hanya mampu mendampingi selama tiga bulan, maka pada periode berikutnya kami akan memastikan ada orang tua asuh lain yang melanjutkan pendampingan tersebut. 

"Dengan cara ini, kami berharap keluarga yang terlibat tidak lagi merasa kekurangan bantuan, dan intervensi dapat berjalan secara efektif", harapnya.

Sebagai bagian dari upaya ini, kami menargetkan untuk mendampingi 1 juta anak stunting di seluruh Indonesia, dengan 38.126 anak yang telah teridentifikasi untuk dibantu. 

Jika media ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kasus stunting, kita dapat memberikan informasi terkait anak-anak yang memerlukan pendampingan di setiap kecamatan. Kami berharap, dengan adanya pendampingan ini, kondisi anak-anak yang sebelumnya terdeteksi stunting dapat mengalami perbaikan yang signifikan, terlihat dari peningkatan berat badan dan tinggi badan mereka, serta akan terus kami evaluasi untuk memastikan strategi ini efektif dalam menurunkan angka stunting.(RL).